Istilah geografi kali pertama diperkenalkan seorang ahli filsafat dan astronomi terkenal yang bernama Eratosthenes (276–194 SM). Menurutnya, geografi berasal dari kata Geographika yang berarti tulisan atau deskripsi tentang Bumi.
Pada masa itu, ilmu geografi pada umumnya menceritakan berbagai tempat
di permukaan Bumi sebagai hasil penjelajahan ke berbagai penjuru dunia
yang dikenal dengan aliran Logografi. Selain memperkenalkan istilah
Geographika, Eratosthenes juga merupakan orang pertama yang berhasil
menghitung keliling Bumi secara matematis. Hal tersebut dilakukan dengan
membandingkan panjang busur dua kota di Mesir, yaitu Alexandria
(Iskandariyah) dan Seyne (Aswan) dengan panjang keliling Bumi secara
keseluruhan. Adapun dari hasil pengamatannya, Eratosthenes memperkirakan
panjang keliling Bumi adalah 252.000 stadia (1 stadia = 157 meter).
Hasil pengukuran Eratosthenes ini pada akhirnya menjadi dasar dalam
pembuatan globe pertama yang dikembangkan Crates (150 SM). Bentuk globe
pertama buatan Crates tentunya masih sangat sederhana
sejarah ilmu geografi
Selasa, 05 November 2013
pendekatan geografi
PENDEKATAN-PENDEKATAN GEOGRAFI
Dalam mempelajari ilmu geografi, terdapat tiga pendekatan yang digunakan untuk mengkaji, yaitu :
1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan
ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang
telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Dalam mengkaji
fenomena geografi dapat menggunakan 3 subtopik dari pendekatan
keruangan, yaitu :
a. Pendekatan Topik
Pendekatan
ini digunakan untuk mengkaji masalah/fenomena geografi dari topik
tertentu yang menjadi pusat perhatian, misalnya tentang wabah penyakit
di suatu wilayah dengan cara mengkaji :
- penyebab wabah penyakit (misal : virus atau bakteri)
- media penyebarannya
- proses penyebaran
- intensitasnya
- interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya.
Dengan pendekatan tersebut akan dapat diperoleh gambaran awal dari wabah penyakit yang terjadi.
b. Pendekatan Aktivitas
Pendekatan
ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas
yang terjadi. Misalnya hubungan mata pencaharian penduduk dengan
persebaran dan interelasinya dengan gejala-gejala geosfer.
c. Pendekatan Regional
Pendekatan
ini mengkaji suatu gejala geografi dan menekankan pada region sebagai
ruang tempat gejala itu terjadi. Region adalah suatu wilayah di
permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas.
2. Pendekatan Kelingkungan (Pendekatan Ekologis)
Digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur-unsur yang berada di lingkungan tertentu, yaitu :
- hubungan antar makhluk hidup
- hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya
Contoh
dari keterkaitan antar unsur misalnya petani di daerah lahan miring
pasti akan melakukan kegiatan pertanian dengan sistem terrassering.
3. Pendekatan Kewilayahan
Merupakan
kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Misalnya dalam
mengkaji wilayah yang memiliki karakaterisitik wilayah yang khas yang
dapat dibedakan satu sama lain (areal differentation), maka harus diperhatikan bagaimana persebarannya (analisis keruangan) dan bagaimana interaksi antara manusia dengan lingkungan alamnya (analisis ekologi). Pendekatan wilayah sangat penting untuk pendugaan wilayah (reginal forecasting) dan perencanaan wilayah (regional planning).
perkembangan geografi dari masa kemasa
Geografi merupakan ilmu
pengetahuan yang terus berkembang sepanjang masa. Perkembangan ilmu
pengetahuan ini berawal dari motologi-mitologi yang berkembang di
masyarakat pada kala itu. Setelah itu seiring perkembangan zaman dan
tuntutan kebutuhan hidup, manusia mulai melakukan penjelajahan ke
berbagai tempat di muka bumi sehingga melahirkan catatan-catatan
mengenai daerah yang disinggahi yang dinamakan logografi. Dari situlah
ilmu geografi kemudian berkembang dan sampai saat ini menjadi bagian tak
terpisahkan dari kehidupan manusia.
![]() |
| Erasthosthenes |
Istilah kata geografi dikemukakan pertama kali oleh Erasthosthenes
(276-195 SM), yang berarti geo = bumi dan graphein = gambaran, jadi
geografi adalah gambaran tentang bumi. Sejarah perkembangan ilmu
geografi dibedakan menjadi 5 pandangan:
Geografi Klasik
Geografi
sudah dikenal sejak zaman Romawi kuno dan pengetahuan tentang bumi pada
masa itu masih dipengaruhi oleh mitologi dan cerita rakyat. Pada
awalnya ruang mukabumi banyak digambarkan oleh para pelancong, mereka
menjelaskan pengalaman mereka ketika menemukan daerah yang berbeda
dengan daerah asalnya. Beberapa tokoh geografi klasik antara lain:
Amaximandaros, Thales, Herodotus, Erasthosthenes, Ptolomeus.
Geografi Abad Pertengahan
Pada
akhir abad pertengahan, uraian-uraian tentang geografi masih berisikan
laporan perjalanan,baik hasil perjalanan darat maupun laut. Pada abad
ini motif para pelancong sudah meliputi gold, glory, gospel. Pada masa
ini banyak ditemukan wilayah-wilayah baru. Masa ini sering disebut juga
dengan Revolusi Geografi. Beberapa tokoh geografi abad pertengahan
antara lain: Marcopolo, Bartholomeus Diaz, Vasco Da Gama, Columbus,
Amerigo Vespucci dan Copernicus, Ibnu Khaldun.
Geografi Modern ( abad 18)
Pada
masa ini geografi sudah dianggap suatu disiplin ilmu ilmiah dan sudah
dipandang dari segi ilmu praktis. Beberapa tokoh geografi modern antara
lain: Immanuel Kant, Alexander Van Humbolt, Karl Ritter, Charles Darwin.
Geografi Akhir abad ke 19- abad ke 20
Ciri
pandangan geografi akhir abad ke 19 adalah terhadap iklim, tumbuhan,
hewan serta terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli geografi pada periode
ini memperdalam geologi pada penelitiannya dan kajian geografi manusia
semakin berkurang. Beberapa tokoh geografi zaman ini adalah Fiederich
Ratzel, Ferdinand Von Ritchoften, Hartshorne, Vidal De la Blache,
Preston E. James, Frank Debenham.
Geografi Mutakhir
Perkembangan
geografi saat ini lebih mengarah pada upaya pemecahan masalah yang
dihadapi manusia. Geografi tidak bisa lepas dari ilmu lainnya dan sudah
menggunakan metode kuantitatif dan peranti komputer dalm
penyelidikannya. Tokohnya antara lain Wrigley, Peter Hagget.
![]() |
| Sistem Informasi Geografi |
Dalam perkembangannya ilmu geografi dibagi menjadi dua paham yaitu fisis determinis dan posibilism.
Fisis determinis beranggapan bahawa kehidupan manusia ini sepenuhnya
dikendalikan oleh faktor alam seperti iklim, cuaca dan lain sebagainya.
Artinya paham fisis determinis menganggap manusia sebagai mahluk yang
pasif. Possibilism beranggapan bahwa faktor manusia lah yang paling
dominan dalam kehidupan ini sehingga faktor alam dapat disiasati oleh
perkembangan teknologi manusia. Artinya possibilsm menganggap manusia
sebagai mahluk yang aktif.
Langganan:
Komentar (Atom)

